Pedangdut Ridho Rhoma (28) saat ini sudah ditangkap aparat kepolisian usai kedapatan membawa Narkoba jenis sabu.
Banyak pihak yang beropini jika putra raja dangdut Rhoma Irama itu sebagai korban.
Tetapi pandangan lain justru diungkapkan Pelindung GPAN (Gerakan Peduli Anti-Narkoba), Brigjen Pol Siswandi. Menurutnya Ridho Rhoma bukan lagi dikategorikan sebagai korban melainkan pecandu
"Sesuai pengakuan dia sudah pakai 2 tahun, itu berarti bukan lagi korban. Korban itu sesuatu yang dipaksa pakai, nah dia (Ridho) ini pecandu," ungkapnya saat berada di kediamannya di kawasan KS. Tubun, Jakarta Barat, Senin (27/3).
Bahkan barang bukti yang didapat juga sangat kecil. Berbeda halnya apabila Narkoba yang berhasil ditemukan dalam jumlah yang besar. Apabila itu terjadi maka status Ridho bisa dipertanyakan dan patut dicurigakan.
"Awalnya kan korban, 2 tahun lalu. Tatkala 2 tahun berjalan dia pecandu. Kecuali dia punya 100 gram, 200 gram, itu patut curiga. Ini barangnya cuma 0,7 gram," ungkapnya sambil beranalisa. Ia pun meminta apabila memang Ridho harus menjalani proses rehabilitasi maka negara wajib untuk memberikannya. Siswandi juga mengimbau agar para pengguna yang masih aktif untuk berani melaporkan diri supaya tidak bernasib sama dengan Ridho menjadi pesakitan.
"Kita lihat nanti assessment-nya. Kalau dia butuh direhab yang difasilitasi. Makanya ayo kepada pecandu agar melaporkan diri, jangan tunggu ditangkap," katanya. "Saya harap kasus RR ini jadi yang terakhir buat dunia hiburan. Kepada korban, pengguna, dan pecandu, yuk laporkan diri untuk direhab," tandasnya.
Tetapi pandangan lain justru diungkapkan Pelindung GPAN (Gerakan Peduli Anti-Narkoba), Brigjen Pol Siswandi. Menurutnya Ridho Rhoma bukan lagi dikategorikan sebagai korban melainkan pecandu
"Sesuai pengakuan dia sudah pakai 2 tahun, itu berarti bukan lagi korban. Korban itu sesuatu yang dipaksa pakai, nah dia (Ridho) ini pecandu," ungkapnya saat berada di kediamannya di kawasan KS. Tubun, Jakarta Barat, Senin (27/3).
Bahkan barang bukti yang didapat juga sangat kecil. Berbeda halnya apabila Narkoba yang berhasil ditemukan dalam jumlah yang besar. Apabila itu terjadi maka status Ridho bisa dipertanyakan dan patut dicurigakan.
"Awalnya kan korban, 2 tahun lalu. Tatkala 2 tahun berjalan dia pecandu. Kecuali dia punya 100 gram, 200 gram, itu patut curiga. Ini barangnya cuma 0,7 gram," ungkapnya sambil beranalisa. Ia pun meminta apabila memang Ridho harus menjalani proses rehabilitasi maka negara wajib untuk memberikannya. Siswandi juga mengimbau agar para pengguna yang masih aktif untuk berani melaporkan diri supaya tidak bernasib sama dengan Ridho menjadi pesakitan.
"Kita lihat nanti assessment-nya. Kalau dia butuh direhab yang difasilitasi. Makanya ayo kepada pecandu agar melaporkan diri, jangan tunggu ditangkap," katanya. "Saya harap kasus RR ini jadi yang terakhir buat dunia hiburan. Kepada korban, pengguna, dan pecandu, yuk laporkan diri untuk direhab," tandasnya.
